BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan pesatnya
perkembangan intelektual manusia.
Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
Penelitian sendiri tidak dapat dipisahkan
dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan
berbagai hal dalam kehidupan mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran. Sehingga setiap pedoman yang
sistematis menjadi perhatian utama agar penelitian yang mandiri, subjekif, dan
kritis dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melakukan
penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain
penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta
menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti
tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan
tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain penelitian akan
dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena dapat
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Mengingat
pentingnya desain penelitian dalam sebuah penelitian, maka pada makalah ini
kami akan menjelaskan tentang definisi desain penelitian.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian
latar belakang masalah diatas, makalah ini dapat kita rumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Apa definisi
dari desain penelitian?
2.
Apa cirri-ciri
desain penelitiam?
3.
Apa jenis-jenis
penelitian?
C.
Tujuan Penulisan
Dari paparan
rumusan makalah diatas, maka penulisan makalah ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui definisi dari desain
penelitian.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri desain penelitian.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis desain penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Desain Penelitian
Desain penelitian mempunyai dua macam pengertian, yaitu secara luas
dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini komponen desain
dapat mencakup semua struktur penelitian yang diawali sejak menentukan ide,
menentukan tujuan, kemudian merencanakan proses penelitian, yang di dalamnya
mencakup perencanaan permasalahan, merumuskan dan menentukan tujuan penelitian,
mencari sumber informasi dan melakukan kajian dari berbagai pustaka, menentukan
metode yang digunakan, analisis data dan mengetes hipotesis untuk mendapatkan
hasil penelitian.
Desain penelitian secara sempit dapat diartikan sebagai
penggambaran secara jelas tentang hubungan antar variabel, pengumpulan data, dan
analisis data, sehingga dengan adanya desain yang baik, peneliti maupun orang
lain yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan
antara variabel yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan
oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Desain penelitian yang
dibuat secara cermat akan memberikan gambaran yang lebih jelas pada kaitannya
dengan penyusunan hipotesis dengan tindakan yang akan diambil dalam proses
penelitian selanjutnya.[1]
Desain penelitian atau desain study dapat pula didefinisikan
sebagai rencana, struktur, dan strategi penyelidikan yang hendak dilakukan guna mendapatkan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan penelitian. rencana
tersebut merupakan skema atau program lengkap dari sebuah penelitian, mulai
dari penyusunan hipotesis yang berimplikasi pada cara, prosedur penelitian dan pengumpulan data sampai dengan analisis data. [2]
Desain penelitian sebagai sebuah cetak-biru (blueprint) atau rencana lengkap tentang
bagaimana sebuah penelitian akan dijalankan secara lengkap. Rencana
tersebut meliputi variabel-variabel kerja dan bagaimana variabel tersebut dapat diukur,
memilih sampel, mengumpulkan data yang digunakan untuk uji hipotesis, dan analisis
data atau hasilnya
Desain penelitian sebagai rencana kerja atau pedoman pelaksanaan
penelitian kerap kali juga disebut dengan Term of Referance (TOR), dan
bahkan mungkin pula dengan istilah-istilah lain. Istilah apapun juga yang
dipergunakan, fungsinya sebagai rencana kegiatan/kerja atau pedoman pelaksanaan
penelitian tidak akan diubah. Oleh karena itu sebuah desain penelitian harus
dibuat secara rinci, jelas dan bersifat operasional, agar benar-benar berfungsi
sebagai penuntun.[3]
Jadi pada dasarnya desain penelitian merupakan
sebuah rencana procedural yang menjadi panduan peneliti untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti secara valid, obyektif, dan akurat. Dengan kata
lain desain penelitian sangat diperlukan oleh peneliti untuk mengarahkan kerja
penelitian agar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
B.
Ciri-ciri Desain Penelitian
Desain penelitian tidak pernah dilihat sebagai ilmiah atau tidak
ilmiah, tetapi dilihat dari segi baik atau tidaknya saja. Karena desain juga
mencakup tencana study, maka didalamnya selalu ada Trade Off antara kontrol maupun tanpa kontrol,
antara subyektivitas atau obyektivitas. Desain tergantung dari derajat akurasi
yang diinginkan, level pembuktian dari tingkat perkembangan dari bidang ilmu
yang bersangkutan.
Desain yang tepat sekali tidak pernah ada. Hipotesis dirumuskan
bisa dalam alternative, karena itu desain juga dapat berbentuk alternatif.
Desain yang dipilih biasanya merupakan kompromi yang banyak ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan praktis.[4]
C.
Jenis-jenis
Desain Penelitian
Terdapat berbagai desain penelitian
yang digolongkan berdasarkan tiga macam perspektif, yaitu:
1. Jumlah
kontak dengan populasi study.
a. Desain
penelitian Cross sectional
Study cross sectional yang juga dikenal sebagai study
one-shot studi kasus. Desain ini sangat sesuai dengan atau penelitian yang
bertujuan untuk menemukan suatu kejadian pada suatu fenomena, situasi, masalah,
prilaku atau isu melalu pengambilan cross-section (contoh yang
representative mewakili keseluruhan) dari suatu populasi.
b. Desain
penelitian sebelum dan sesudah.
Disebut juga pre-test/post-test design dapat mengukur
perubahan situasi, fenomena, isu, perilaku dan perubahan yang terjadi pada
suatu kelompok masyarakat pada dua titik waktu yang berbeda, lazimnya pada
sebelum dan sesudah diberlakukannya suatu perlakuan. Desain ini seringkali
digunakan dalam penelitian terkait dengan pengaruh atau efektifitas suatu
program dalam masyarakat.
c. Desain
penelitiaqn Longitudinal
Dalam study longitudinal, study populasi
dilakukan secara berkala atau berulang dalam interval waktu tertentu, biasanya
dalam jangka waktu yang diaplikasikan bervariasi tergantung denganinformasi
yang dibutuhkan dalam penelitian itu sendiri.[5]
2. Periode
waktu rujukan study.
a. Desain
penelitian retrospektif
Mengamati atau menyelidi suatu fenomena, situasi masalah
atau isu yang terjadi pada masa lampau.
b. Desain
penelitian prospektif
Studinya merujuk fenomena, situasi masalah, perilaku atau
dampak pada masa yang akan datang.
c. Desain
penelitian retrospektif-prospektif.
Studinya fokus pada kajian pola yang terjadi pada masa
lampau dan mengamati atau mempelajarimya pada masa depan.
3. Cara
penyelidikan.
a. Eksperimental.
b. Non-eksperimental.
c. Semi
eksperimental.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain
penelitian atau desain study dapat pula didefinisikan sebagai rencana,
struktur, dan strategi penyelidikan yang hendak dilakukan guna mendapatkan jawaban dari pertanyaan
atau permasalahan penelitian. rencana tersebut merupakan skema atau program
lengkap dari sebuah penelitian, mulai dari penyusunan hipotesis yang
berimplikasi pada cara, prosedur penelitian dan pengumpulan data sampai dengan analisis data.
Desain penelitian tidak pernah dilihat sebagai ilmiah atau tidak
ilmiah, tetapi dilihat dari segi baik atau tidaknya saja. Karena desain juga
mencakup tencana study, maka didalamnya selalu ada Trade Off antara kontrol maupun tanpa kontrol,
antara subyektivitas atau obyektivitas. Desain tergantung dari derajat akurasi
yang diinginkan, level pembuktian dari tingkat perkembangan dari bidang ilmu
yang bersangkutan.
Terdapat berbagai desain penelitian
yang digolongkan berdasarkan tiga macam perspektif, yaitu: Jumlah kontak dengan populasi study, Periode waktu
rujukan study, Cara penyelidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, Hamid.
Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. 2011
Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. Penelitian
Terapan. Gadjah Mada University Press. Yogyalarta. 2005
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta.
Bandung. 2010
http://www.academia.edu/6390167/Desain_Penelitian pada tanggal 13 maret
2015 pukul 10:24